Disebut Khat Fârisi karena memang pertamakali dikembangkan oleh
orang-orang Persia (Iran). Sementara Ta’lîq berarti menggantung dinamai
demikian karena gaya tulisan ini terkesan menggantung. Gaya ini disukai oleh
orang-orang Arab dan merupakan gaya tulisan kaligrafi asli bagi orang Persia,
India, dan Turki.
Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi kemudian mengembangkan gaya ini lebih halus dan variatif menjadi Nasta'lîq, dari katai 'nasakh dan ta'lîq'. Namun demikian para kaligrafer Turki dan Persia tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen penting. Ta'lîq dan nasta'lîq biasa digunakan untuk penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan, bukan untuk penulisan Mushaf Al Qur'an.
Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi kemudian mengembangkan gaya ini lebih halus dan variatif menjadi Nasta'lîq, dari katai 'nasakh dan ta'lîq'. Namun demikian para kaligrafer Turki dan Persia tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen penting. Ta'lîq dan nasta'lîq biasa digunakan untuk penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan, bukan untuk penulisan Mushaf Al Qur'an.
Terimakasih. Semangat Sebarkan ilmu dan kemaanfaatan.
BalasHapusIjin copy